Tasmiyah dan Aqiqah di Era Pandemi Covid-19

 Tasmiyah dan Aqiqah di Era Pandemi Covid-19


Ada satu cerita yang sangat menarik, 1449 tahun yang lalu. Tepatnya sekitar tanggal 20 April tahun 571 Masehi. Rasulullah SAW. dilahirkan oleh ibunda beliau Siti Aminah di sebuah tempat tinggal di dekat Ka’bah Baitullah. Bangunan tempat tinggal itu sekarang diabadikan sebagai perpustakaan Makkah al-Mukarramah atau “مَكْتَبَةُ مَكَّةَ الْمُكَرَّمَةِ”. Orang-orang Makkah al-Mukarramah menyebut bangunan bersejarah itu bersama dengan sebutan “مَوْلِدُ النَّبِيِّ”. Artinya ialah, tempat tinggal atau daerah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Jamaah haji sedunia yang berjumlah 2,4 juta orang itu, tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mampir ke “مَوْلِدُ النَّبِيِّ” tersebut.


Adalah Abdul Muthallib, kakek Rasulullah SAW. yang sesudah itu bergegas mampir ke tempat tinggal Siti Aminah untuk menengok cucunya yang baru saja lahir. Subhanallah, Abdul Muthallib kaget tak ada taranya. Dia mendapati cucunya dalam posisi tersungkur bersujud kepada Allah SWT. Dia mendapati cucunya dalam kondisi bercelak mata dan tali pusarnya pun sudah terputus pula, dan juga dalam kondisi sudah berkhitan. Abdul Muthallib bergegas menuju Ka’bah sambil memangku bayi yang berwajah bagaikan bulan purnama itu. “Wahai cucuku, saya memiliki nama kamu bersama dengan nama yang baik, Muhammad”. Orang-orang Makkah yang sedang berada di sekitar Ka’bah saling bergumam Syarat, tata langkah dan hukum aqiqah untuk anak 

“Mengapa Abdul Muthallib memberi nama yang aneh kepada cucunya”, gumam yang satu kepada yang lain. “Sungguh saya belum dulu mendengar nama orang Quraisy seperti nama cucu Abdul Muthallib ini”, sahut yang lain. Setelah kondisi merasa hening, Abdul Muthallib angkat bicara. “Saudara-saudara, saya idamkan agar cucuku ini kelak menjadi orang yang terpuji, terpuji bagi penghuni langit dan penghuni bumi, maka saya memiliki namanya bersama dengan Muhammad. Menantuku Siti Aminah berkeinginan, agar saya memiliki nama bayinya bersama dengan Ahmad. Baiklah, saya memiliki nama cucuku ini bersama dengan tiga nama sekaligus, yaitu Muhammad, Ahmad, dan Mahmud”, kata Abdul Muthallib dalam merespon reaksi orang-orang Quraisy terhadap saat itu. Dalam bahasa aslinya, ketiga nama Nabi SAW. itu bisa dieja menjadi “مُحَمَّدٌ – أَحْمَدُ – مَحْمُوْدٌ”, berarti orang terpuji. Ketiga nama selanjutnya membawa akar kata yang sama, yaitu “حَمِدَ”, berarti memuji. Kalau begitu, Muhammad, Ahmad, dan Mahmud berarti sama, yaitu orang terpuji.  

Ada satu sunnah (اَلسُّنَّةُ) berasal dari sekian banyak sunnah Nabi SAW. yang patut diperhatikan sekitar kelahiran seorang bayi. Sunnah dalam bahasa Indonesia maknanya ialah tradisi. Dalam perihal ini ialah, rutinitas yang dicontohkan oleh Nabi SAW. untuk kita ikuti dan teladani. Apa pula itu? Tradisi dukungan nama yang disebut bersama dengan “اَلتَّسْمِيَّةُ” dan rutinitas penyembelihan hewan kambing yang disebut bersama dengan “اَلْعَقِيْقَةُ”. Dalam perihal ini Nabi Muhammad SAW. mentradisikan, agar kita jalankan acara tasmiyah dan aqiqah terhadap bayi kita, seminggu sesudah kelahirannya. Ideal dan afdhalnya seperti itu. Jikalau dananya belum memungkinkan, maka jalankan dulu upacara tasmiyah, sesudah itu susulkan upacara aqiqah di lain kesempatan. Berapa lama jeda saat pada upacara tasmiyah dan upacara aqiqah? Jawabannya, tidak tersedia batas saat yang mengikat. Rasulullah SAW. sendiri mengaqiqahi diri beliau sendiri di atas usia 40 tahun. Dalam bahasa aslinya ditulis begini:


“إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَقَّ عَنْ نَفْسِهِ بَعْدَ الْبِعْثَةِ” HUKUM MENGAQIQAHKAN ANAK SETELAH UMUR 3 TAHUN


Lalu, bagaimana bersama dengan hewan yang disembelih untuk upacara aqiqah? Itu pertanyaan yang mampir berasal dari seorang ibu penjaja buah-buahan di Pasar Terapung Lok Baintan Banjarmasin. Saya katakan, begini, Bu. Jikalau bayi itu berjenis kelamin laki-laki, maka idealnya orang tuanya menyembelih dua ekor kambing untuk dia. Jikalau bayi itu berjenis kelamin perempuan, maka orang tuanya cukup menyembelih seekor kambing untuk dia. “Dagingnya itu dimasak dan dipestakan, bukan untuk dibagi-bagikan dalam wujud naturalnya kepada jiran tetangga”, kata saya lagi. Rupanya ibu penjaja buah-buahan di Pasar Terapung Lok Baintan itu mengenali saya. “Seingat saya, Pak Ustadz, saya belum diaqiqahi oleh almarhum orang tua saya”, kata dia ulang sebelum saat dia mengayuh sampan kecilnya ke sedang sungai. Saya katakan kepada ibu itu, silakan aqiqahi diri sendiri. Beli seekor kambing, diniati sendiri dan serahkan kepada seorang ustadz untuk menyembelihnya. Silakan menentukan hewan kambing yang usianya di atas dua tahun. Jangan menentukan yang kurus, yang cacat, yang sakit, yang pincang, yang putus telinganya, atau putus ekornya.


Pertanyaannya, bagaimana caranya jalankan upacara tasmiyah dan aqiqah di masa pandemi Covid-19? Kita dilarang jalankan acara apa pun yang menyebabkan kerumunan orang banyak, kita perlu melindungi jarak satu bersama dengan yang lain, kita perlu menaati protokol kesehatan secara konsisten. Oh, begini. Ada semisal yang barangkali bisa dipertimbangkan. Misalnya, terhadap hari Rabu tanggal 18 Maret 2020, cucu kelima saya lahir di Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara. Karena kondisi pandemi Covid-19, saya dan istri saya Hj. Ismawaty tidak sangat mungkin untuk menghadiri upacara tasmiyah dan aqiqah cucu kelima tersebut. Akhirnya disepakati, upacara dukungan nama dilaksanakan secara virtual berasal dari Banjarmasin, untuk cucu perempuan yang berada di Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara. Namanya bagus sekali, yaitu Fatimah Az-Zahra Karimah. Jikalau dieja bersama dengan postingan aslinya, maka tulisannya menjadi begini “فَاطِمَةُ الزَّهْرَاءِ كَرِيْمَةْ”. Sejatinya, nama Fatimah Az-Zahra itu ialah nama puteri Rasulullah SAW., istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib, dan ibunda berasal dari Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein. Begitu selesai upacara tasmiyah dan aqiqah secara virtual, maka hidangan kare kambing yang dikemas bersama dengan bungkusan kotak, langsung diantar ke rumah-rumah tetangga. Sebagai variasinya, tersedia pula dua lembar kerupuk ikan pipih yang menjadi ikon kota Amuntai.


Di akhir upacara yang sakral itu, saya selaku kakek berasal dari Fatimah Az-Zahra Karimah, berpesan kepada kedua orang tuanya. Dalam perihal ini ialah Ainul Ikram, S.Hum., MA, yang berdinas di kantor Pemkab Hulu Sungai Utara Amuntai. Dalam perihal ini ialah Azimatul Olya, yang berdinas di Rumah Sakit Umum Pembalah Batung Amuntai.


Pertama, ajarkan kepada Fatimah Az-Zahra Karimah sikap dan prilaku apresiatif. Pandai-pandailah memberikan penghargaan kepada orang lain. Sekecil apa pun kreasi dan hasil karyanya, sesederhana apa pun pendapat dan pikirannya, memberikan apresiasi kepadanya.


Kedua, ajarkan kepada Fatimah Az-Zahra Karimah sikap dan prilaku simpati dan menyimpan perhatian terhadap masalah yang dihadapi orang lain. Jikalau orang lain sedang berbahagia dan berbunga-bunga hatinya, seyogianya kita terhitung ikut bersimpati bersama dengan kebahagiaan yang dirasakan oleh orang lain. Janganlah sekali-kali kita membuktikan wajah masam dan cemberut, lebih-lebih rasa hasad dan iri dengki bersama dengan kebahagiaan orang lain.


Ketiga, ajarkan kepada Fatimah Az-Zahra Karimah sikap dan prilaku empati dan ikut merasakan perasaan sedih dan penderitaan yang dialami oleh orang lain. Janganlah sekali-kali kita membuktikan wajah sinis dan tidak bersahabat kepada orang lain yang justru sedang didera oleh suatu penderitaan. Tunjukkan rasa empati dan dan sikap yang sungguh-sungguh ikut merasakan kepedihan yang mendalam seperti yang dirasakan oleh orang lain.


Keempat, ajarkan kepada Fatimah Az-Zahra Karimah sikap dan prilaku mendidik dan solutif. Janganlah segan-segan memberikan edukasi dan solusi kepada orang lain yang barangkali keliru langkah dan keliru jalan. Janganlah pelit memberikan pokok-pokok pikiran dan jalur keluar kepada orang lain yang sedang mengalami kebuntuan pikiran. Jadilah pelita kehidupan di tengah-tengah masyarakat yang butuh penerangan dan pencerahan yang inspiratif. Bahasa aslinya berbunyi begini:


“اَلْأُسْتَاذَةُ سِرَاجُ أُمَّتِهَا فِى الْهِدَايَةِ وَتَبْدِيْدِ الظَّلَامِ”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun Koneksi Global: Jaringan Broker Forex Terbaik di Dunia

Mengatasi Ancaman Rayap Cryptotermes: Panduan Pengendalian yang Efektif

Mengoptimalkan Perjalanan Liburan Anda: Rental Mobil di Lombok dengan Supir